Inovasi Dalam Menggunakan Metode Ekspositori Dalam pembelajaran Fisika

Posted by

|Fisika dan MetodePembelajaran|
Fisika adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Salah satu ciri mata pelajaran Fisika adalah adanya kerjasama antara eksperimen dan teori. Teori dalam Fisika tak lain adalah pemodelan ilmiah terhadap berbagai dasar dan kebenarannya harus diuji dengan eksperimen. Ciri Fisika ini dikenal sebagai metode ilmiah. Dalam permasalahan yang alamiah seringkali memerlukan keterpaduan berbagai komponen sebagai dasar logika deskripsi permasalahan yang ada (Dirjen Pendidikan Menengah dalam Rosita Budi Indrayanti, 2006). Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika dengan ukuran yang sangat kecil, tetapi mampu memuat banyak informasi. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman yangbaik tentang fisika. Oleh karena itu, peserta didik pada setiap jenjang pendidikan hendaknya memiliki pengetahuan tentang fisika. Untuk dapat mencapai tujuan mata pelajaran fisika pada satuan pendidikan SMA/MA, maka pendidik mata pelajaran fisika harus melakukan inovasi pada setiap dimensi pembelajaran fisika. Menciptakan inovasi pada metode pembelajaran yang pada akhirnya akan menghasilkan kualitas pendidikan terbaik. Pada makalah ini secara khusus akan dibahas tentang inovasi metode ekpositori dalam pembelajaran fisika

|Inovasi Ekspositori Tanya Jawab|
Metode tanya jawab digunakan bersama dengan metode ceramah, untuk merangsang kegiatan berfikir siswa, dan untuk mengetahui keefektifan pengajarannya, sebagai mana diutarakan Popham & Baker (1992). Penerapan metode tanya jawab guru dapat mengatur bagian-bagian penting yang perlu mendapat perhatian khusus. Dalam proses pembelajaran dengan metode ceramah harus peka terhadap respon siswa. Skiner dalam Driscoll (1994 ) menjelaskan bahwa diskripsi hubungan antara stimulan dan respon tidaklah sesederhana yang diperkirakan, melainkan stimulan yang diberikan berinteraksi satu dengan lainnya, dan interaksi ini artinya mempengaruhi respon yang diberikan juga menghasilkan berbagai konsekwensi yang akan mempengaruhi tingkah laku siswa. Untuk menciptakan terjadinya interaksi, menarik perhatian siswa dan melatih keterampilan siswa,metode ceramah biasanya dikombinasikan dengan metode tanya jawab dan pemberian tugas. Resitasi atau tugas dapat pula dikerjakan di luar rumah ataupun di dalam laboratorium. Pasaribu mengemukanan bahwa metode resitasi mempunyai tiga fase, yaitu : a) guru memberi tugas, b) siswa melaksakan tugas, dan c) siswa mempertanggung-jawabkan pada guru apa yang telah dipelajari (Sutomo, 2003).

|Inovasi Ekspositori Pemberian Tugas|
Menurut Herman Hudoyo(1998 ) metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. Pentatito Gunawibowo (1998) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak. Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi,memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswasecara individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal. Pendapat David P. Ausebul dalam Pentatito Gunowibowo (1998)menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Selanjutnya Dimyatidan Mudjiono (1999) mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah 1) menyusun program pembelajaran, 2) memberi informasi yang benar, 3) pemberi fasilitas yang baik, 4) pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan 5) penilai prolehan informasi. Sedangkan peranan siswa adalah 1) pencari informasi yang benar, 2) pemakai media dan sumber yang benar, 3)menyelesaikan tugas dengan penilaian guru. Dari beberapa pendapat di atas, Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.

|Inovasi Ekspositori Demonstrasi Fisika|

            Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan alat praktikum, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah (2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran fisika. Setelah dilakukannya demontrasi guru dapat mengajak siswa untuk melakukan diskusi secara terbuka atau kelompok. Sesuai dengan pendapat David P. Ausebul dalam Pentatito Gunowibowo (1998) menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.

Sumber:
Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pembukuan. Rineka Cipta.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 11:02 PM

0 comments:

Post a Comment