|Teori Interaksi Simbolik|
|Teori interaksi simbolik berdasarkan penelitian George Herbert mead|
Sejarah teori interaksi simbolik
Ketika Roger menjalani persiapan untuk hari pertama pekerjaan barunya dan ketika ia berbicara dengan bos dan kolega barunya , dia terlibat didalam sebuah pertukaran symbol yang dinamis . George Hebert Mead yang dikenal sebagai pencetus awal teori interaksi simbolik, yang sangat mengaggumi kemampuan manusia melalui symbol. Teori Interaksi Simbolik ini dipelopori oleh George Herbert Mead, Mead yang tertarik terhadap kemampuan manusia dalam menginterpretasikan sebuah simbol, label arbitrer atau representasi dari fenomena, melakukan sebuah penelitian dengan berdasarkan pada teori “The Looking Glass Self” (by Charles Horton Cooley), yang menyatakan bahwa gestur orang lain berfungsi sebagai cermin untuk evaluasi diri sendiri.
Ralph larossa dan Donald C .Reitzes mengatakan bahwa interaksi simbolik adalah sebuah kerangka refrensi untuk memahami bagaimana manusia, bersama dengan orang lain, menciptakan dunia simbolik dan bagaimana dunia ini ,sebaliknya. Membentuk perilaku manusia “ dalam argument ini dapat dilihat bahwa saling ketergantungan antara individu dan masyarakat . para ketua intelektual SI adalagh ahli pragmatis pada awal abad ke 20, seperti john dewey dan William janes. Mereka lahir dari dua universitas yang berbeda , university of lowa dan university of Chicago , kelompok lowa memperkenalkan mengembangkan beberapa cara pandangan yang baru mengenai konsep diri, tetapi pendekatan mereka dianggap sebagai pendekatan yang tidak biasaPendekatan Mahzab Chicago inilah yang digunakan oleh Mead dalam mengembangkan teori Interaksi Simbolik, bersama dengan mahasiswanya, Herbert Blumer. Pemikiran Mead terhadap teori Interaksi Simbolik yang lebih menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi. Kemudian dikembangkan oleh Blumer, dengan melakukan publikasi melalui buku yang dinamai “Mind, Self, and Society”.
Berbeda halnya dengan Manford Kuhn yang mengembangkan teori Interaksi Simbolik menggunakan pendekatan Mahzab Iowa. Dalam mengembangkan beberapa cara pandang yang baru, Kuhn yang lebih menekankan pada pentingnya komunikasi bagi kehidupan dan interaksi sosial, menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuhn yakin bahwa konsep teori Interaksi Simbolik dapat dioperasionalisasi, dikuantifikasi, dan diuji.
|Tema dan asumsi teori interaksi simbolik|
Interaksi simbolik didasarkan pada ide ide mengenal diri dan hubunganya dengan masyarakat karena ide ini dapat diinterprestasikan secara luas akan dijelaskan secara detail tema tema teori ini dan dalam prosesnya dijelaskan pada asumsi teori ini tiga tema besar yaitu:
- Pentingnya makna bagi perilaku manusia
- Pentingnya konsep mengenal diri
- Hubungan antara individu dan masyarakat
|Pentingnya makna bagi perilaku manusia|
Teori interaksi simbolik berpegang bahwa individu membentuk makna melalui proses komunikasi karena makna tidak bersifat intrinsic terhadap apa pun, dibutuhkan konstruksi antara orang orang untuk mencapai makna . menurut SI adalah untuk mencapai tujuan harus memiliki makna yang berbeda
Menurut Herbert blumer (1969) ada tiga asumsi yaitu:
- Manusia bertindak terhadap manusia lainya
- Makna diciptakan dalam interaksi antar manusia
- Makna diakomodasikan melalui proses interpretive
Manusia bertindak terhadap manusia lainya asumsi ini menjelaskan prilaku sebagai suatu rangkaian pemikiran dan perilaku yang dilaksanakan secara sadar antara ransangan dan respon yang berkaitan dengan rangsangan tersebut contohnya di amerika umumnya menghubungkan cincin pernikahan sebagai symbol komitmen , karena symbol tersebut kebanyakan orang menghubungkan dengan sikap positive
Makna diciptakan interaksi manusia satu pendekatan mengatakan bahwa makna adalah suatu yang bersifat intrinsik dari suatu benda., yang kedua asal usul makna dilihat makna itu. “dibawa kepada benda oleh seseorang bagi benda siapa itu bermakna” posisi ini mendukung bahwa makna terdapat didalam orang, yang ketiga melihat makna sebagai benda yang terjadi di orang orang
Makna dimodifikasi melalui proses interpretive proses interpretive memiliki dua langkah , pertama , para pelaku menentukan benda benda yang mempunyai makna. . langkah kedua melibatkan pelaku untuk memilih
Pentingnya konsep diri
Konsep diri seperangkat persepsi yang relative setabil yang dipercaya orang mengenali dirinya sendiri . pada konsep ini terdapat dua asumsi yaitu
- Mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain
- Konsep diri memberikan motif yang penting untuk perilaku
Mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain
Asumsi ini menyatakan bahwa kita membangun perasaan akan diri (sense of self) tidak selamanya melalui kontak dengan orang lain. Orang orang tidak lahir dengan konsep diri, mereka belajar tentang dirinya melalui interaksi.
Konsep diri memberikan motif penting untuk perilaku pemikiran bahwa keyakinan, nilai, perasaan , penilaian penilaian mengenal diri mempengaruhi perilaku adalah sebuah prinsip penting karena manusia memiliki diri.mekanisme untuk berinteraksi dengan dirinya sendiri.
Hubungan antara individu dan kelompok
Asumsi asumsi itu terdiri atas:
- Orang dan kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan social
- Struktur social dihasilkan melalui interaksi social
Orang dan kelompok dipengaruhi oleh proses social dan budaya
Asumsi ini mengakui bahwa norma norma social membatasi perilaku individu, contohnya ketika roger bersiap untuk hari pertama ditempat kerjanya yang baru , dia memilih baju favorite nya agar ia keliatan rapih dihari pertama ia bekerja
|Konsep Penting|
Konsep penting pertama dalam pemikiran Mead, pikiran (mind) adalah kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol yang mempunyai makna sosial yang sama. Seperi bahasa, atau sebuah sistem simbol verbal dan dapat disebut sebagai simbol significant, simbol yang maknanya secara umum disepakati oleh banyak orang. Menurut Mead, terkait dengan konsep pikiran adalah pemikiran, percakapan di dalam diri seseorang dan salah satu dari aktivitas penting yang diselesaikan melalui pemikiran adalah pengambilan peran, kemampuan untuk menempatkan diri seseorang di posisi orang lain.
Konsep penting kedua dalam pemikiran Mead, diri (self) adalah kemampuan merefleksikan diri kita sendiri dari perspektif orang lain. Bagi Mead, diri berkembang dari sebuah jenis pengambilan peran yang khusus atau dapat disebut sebagai cermin diri, kemampuan kita untuk melihat diri kita sendiri dalam pantulan dari pandangan orang lain.
Konsep penting ketiga dalam pemikiran Mead, masyarakat (society) sebagai jejaring hubungan sosial yang diciptakan dan direspons oleh manusia. Sehingga masyarakat ada sebelum individu tetapi juga diciptakan dan dibentuk oleh individu, karenanya masyarakat terdiri atas individu-individu. Dan memunculkan pemikiran dalam Mead mengenai orang lain secara khusus (particular others), merujuk pada individu dalam masyarakat yang penting bagi kita serta orang lain secara umum (generalized others), merujuk pada cara pandang dari sebuah kelompok sosial atau budaya sebagai suatu keseluruhan.
Gambar. Teori Interaksi Simbolik
0 comments:
Post a Comment