|Pembahasan Mengenai Lateralisasi, Bahasa Dan Belahan Otak|
|1. Tes Atensi Pada Pasien Split Brain|
Atensi (attention) berate fokus kepada dan mempertimbangkan pesan yang telah di sampaikan kepada seseorang.A tensi mempengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi.Atens terhadap sesuatu hal dapat menyebabkan kemampuan fungsi idra menurun dan bahkan berkurang sehingga kadang seseorang yang sedang asik bekerja tidak merespon panggilan rekan kerjannya.Sedangkan perbedaan atensi dapat menimbulkan perbedaan presepsi dan distrorsi pesan.Atensi pada masing-masing individu berbeda.
Split brain patien adalah pasien yang dikorisurotomi, komisurotomi adalah tindakan pemotongan komisura garis tengah. Pada kurun masa terakhir ini, yang sering dilakukan adalah kolosotomi (hanya korpus kolosum saja yang dibelah) tindakan ini ditunjukan pada kasus epilepsy yang tidak mempunyai lokasi fokus kortikal yang jelas.Sekitar 10% saja yang memberikan hasil baik.
Tes tes atensi pada split brain sebelum melakukan pembedahan ( pengambilan korpus kolosum) antara lain :
1. Tes sodium amintal
Tes ini biasa digunakan untuk merencanakan operasi bedah saraf, tes ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada korteks yang berpengaruh dalam kemapuan bahasa. Tes ini di lakukan dengan menyuntikan sejumlah kecil yodium amital kesalah satu arteri carotid di salah satu leher, yodium tersebut akan membius hemisfer di sisi itu selama beberapa menit. Bila hemisfer kiri , dianestesi, pasien sama sekali bisu selama satu atau dua menit, lalu ketika kemampuan bicaranya kembali terjadi kesalahan penamaan dan urutan. Sebaliknya, bila hemisfer minor untuk bicara, biasanya yang kanan, dianestesi kebisuan itu sama sekali tidak terjadi. Dan hanya sedikit kesalahan urutan dan penamaan terjadi.
2. Tes pendengaran dikotik
Tes ini bisa di lakukan kepada orang-orang normal karena tidak bersifat invasive.Dalam tes pendengaran dikoatik digit-digit angka di pedengarkan pada kedua telinga, digit-digit tersebut berbeda antara telinga satu dengan telinga lain, setelah beberapa menit pasien di minta untuk melaporkan digit-digit yang baru dipedengarkan, dilaporkan bahwa kebanykan orang melaporkan digit yang diperdengarkan ketelinga kanan lebih banyak ketimbang digit yang di perdengarkan ketelinga kiri. Hal ini mengidentifikasikan bahwa hemisfer kiri lebih mendominasi soal bahasa.
3. Pencitraan otak fungsional
Lateralisasi fungsi juga telah dipelajari dengan teknik-teknik pencitraan otak fungsional, seperti obyek sedang mengalami kegiatan kegiatan tertentu seperti membaca. Aktivitas otak di monitori dengan positron emission tomography (PET) atau fungsiona magnetic resonance tomography ( Fmri) Pada tes tes bahaasa, teknik-teknik pencitraan otak fungsional menemukan .
|2. Otak yang terbelah|
Cerebrum
Lebih di kenal sebagai “otak besar”. Setelah kulit otak di kelupas, bagian ini akan terlihat lebih dahulu, berupa bongkahan-bongkahan besar di dalam rongga tengkorak.
Jika dilihat dari atas, bongkahan ini terbelah menjadi dua, dengan ukuran masing-masing belahan sama. Alur yang membaginya di kenal sebgai fissure longitudinal.Belahannya itu di sebut hemisfeer. Jadi di dalam kepala manusia itu ada dua belahan, yang di sebut hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Ini sering di istilahkan sebagai ptak kiri dan otak kanan.
Apa yang unik dari pembelah itu? Pembelahan itu bukan saja membaf=gi otak menjadi dua bagian, tetapi juga membentuk dua cara berfikir. Otak kiri sebagai mana oleh roger seprry , mengatur hal-hal yang bersifat rasional. Terutama menyagkut proses berbahasa dan matematika, sedangkan otak kanan mengatur hal-hal yang bersifat irasioanl atau lebih khususnya yang bersifat intuitif dan berhubungan dengan seni. Rupa-rupannya, memang sudah “taken for granted” bahwa dalam satu kepala manusia terdapat dua pikiran.
Yang lebih unik lagi, koordinasi dan control bagian tububh terjadi secara bersilang.Tangan kanan dan kaki kanan di urus oleh otak kiri, sebaliknnya tangan kiri dan kaki kiri di urus oleh otak kanan. Fakta ini memicu spekulasi filosofis yang dramatis : rupa-rupanya, modernisasi dan penuhanan hal material ( yang menjadi cirri positivisme) dan mula-mula berkembang dalam diri descrates) terjadi karena manusia terlalu banyak memberikan kesempatan pada tangan kanan, yang dengan itu berate, bagi otak kiri yang rasipnal itu. Tangan kiri yang berada dalam kendali otak kanan dan berhubungan dengan seni dan intuisii kurang mendapat perhatian.
Pada tahun 1960 muncul sebuah penelitian dari seorang neuropsikologi bernama Robert wolcont sperry yang menemukan bahwa ptak memiliki fungsi tersepesialisai di sisi belahan ( hemisfer ) kiri dan kanan. Ketika itu sperry dan rekannya mengadakan eksperimen meluas pada seorang pasien epilepsy yang bagian corpus collosum atau sambungan penghubung belahan kiri dan kanannya terputus sehingga kondisi semakin parah. Awalnya psien tersebut terlihat normal, tetapi penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa kegiatan pasien tersebut dalam menamai benda dengan menaruh balok bersama-sama dengan cara yang di tentukan tidak dilakukan. Contohnya ketika pasien mengerti dan dapat memaham bahwa ia dapat memahami dan melihat seekor sipanse, tetapi tidak menyebutkan benda yang di lihatnya.
Penelitian tersebut membuat sperry mengambil sebuah kesimpulan bahwa belahan otak manusia dibagi kanan dan kiri mempunyai kecenderungan dan fungsi yang berbeda. Otak belahan kiri ( left hemisphere ) dianggap memegang peran kendali dalam kegiatan analitis, penilaian, urutan logika, angka dan pertimbangan. Sementara itu belahan otak kanan ( right hemisphere ) memegang dominasi atas fungsi kreatif, imajinatif, ritme, dan rasa. Kesimpulan sperry ini memberikan konstribusi besar terhadap pemetaan otak dan berpengaruh pula dalam bidang psikologi dan filsafat, yang menjadikannya menerima hadiah Nobel dalam fisiologi atau kedokteran tahun 1981.
Berkaitan dengan fungsi belahan otak tersebut Richard bandler dan john grinder ( sebagai pencetus kaidah neuro linguistic programming / NLP ) dalam bukunya mengemukakan pendekatan pola perilaku pikiran sadar ( conscious) sebagai kerja hemisfer dominan pada otak ( otak kiri / left brain), sedangkan perilaku bawh sadar ( unconscious ) identik dengan perilaku kerja hemsfer otak non-dominan ( otak kanan / right brain ). Hal ini menjelaskan pemahaman dar kerja pikiran sadara ( conscious mind ) dan pikiran bawah sadar ( unconscious mind ) itu sendiri .
Penelitian lebih lanjut berdasarkan kontribusi Robert Sperry dilakukan oleh Jerry levy, Ph.D dari universitas Chicago pada tahun 1995. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa meskipun kedua hemisfer otak tersebut melakukan fungsi yang berbeda, kedua bagian tersebut terlibat bersama-sama hampir dalam setiap aktivitas seseorang. Hal ini dibuktikan dnegan penggunaan alat PET ( Possitron mission tomograpi) pada seseorang yang sedang berfikir dan beraktivitas. Misalnya, seseorang yang sedang menyaksikan pertunjukan sebuah film, pada saat yang sama orang tersebut melakukan analisis dan kegiatan kritis terhadap film tersebut melalui fungsi otak belahan kirinya, tetapi di sisi lain ia juga seolah-olah terlibat secara emosional terhadap beberapa adegan di dalamnya yang menyebabkan bulu kuduk merinding, sedih dan tegang. Sebuah contoh lain kerika kira sedang melihat orang lain di depan kira. Informasi terkait mengenai orang tersebut seperti nama, jenis kelamin dan perkiraan usia orang itu di kerjakan oleh hemisfer otak bagian kiri, tepu kesan yang timbul dari dalam diri kita atas dasar perilaku, sikap dan hal-hal lain secara emosional dilakukan oleh hemisfer otak bagian kanan.
Pegetahuan tentang kinerja hemisfer seseorang dapat membantu pendidikan dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekuranga pada metode pengajaran mereka.Brain preference indicator (PBI) merupakan suatu perangkat pertanyaan yang digunakan untuk menentukan dominasi hemisfer.
Diferensiasi seksual adalah perbedaan manusia dalam bentuk jenis kelamin yang berbeda.Secara morfologis, bentuk jenis kelamin perempuan berbeda dengan laki-laki.Demikian pula struktur dan fungsinya.Perbedaan-perbedaan ini deperlukan secara komplementer guna tujuan prokreasi.Sejalan dengan perbedaan morfologis terdapat pula pebedaan sifat, karakteristik, dan perilaku masing-masing jenis kelamin.Riset-riset terakhir dari perspektif biologis menyiratkan kemungkinan besar bahwa perbedaan jenis kelamin juga mempunyai kaitan aspek biologis dari otak. Analisis, moir dan jessel (1989) mengatakan bahwa otak perempuan memproses informasi dengan cara yang berbeda, yang kemudian menghasilkan perbedaan presepsi, prioritas kebutuhan, dan tingkah laku. Perbedaan ini terkait dengn hormone yang ada dan berbeda antara perempuan dan laki-laki, yang semakin menonjol pengaruhnya pada tahap usia pekembangan remaja. Dengan mengutip berbagai studi, Mior dan Jessel menyimpulkan berbagai perbedaan fungsi dalam otak.
Spesifikasi otak kiri dan otak kanan :
A. Otak kiri
Proses pada belahan otak kiti lebih lambat. Berpikit otak iri sering terihat berlawanan dengan emosi dan lebih dekat dengan proses-proses yang bersifat obyektif. Belahan otak kiti lebih peka terhadap “saya” dalam suatu proses dan sering di presepsikan lebih rasional. Belahan otak kiti juga merupakan pusat pengembalian keputusan, berpikir abstrak. Belahan otak kiri meitik beratkan kerja pada proses yang berkaitan dengan suatu yang intelek .intelek tentunya berbeda dengan kreatif karena intelek biasanya mengarahkan kita untuk lebih spesifik, sedangkan kreatif meluaskan atau melebarkannya pada suatu korteks, berikut sifat proses berfikir otak kiri secara detaile.
LOGIS
Logis merupakan suatu cara berfikif dimana bentuk dari pikir itu sudah terpola dengan baku. Sebuah kesimpulan dalam cara berfikir logika didapat melalui suatu proses yang taat/terikatpad pola tersebut. Misalkan anada di suruh kerja lembur hari itu, padahal anda sudah berniat menonton fim terbaru di bioskop malam itu.Anda tidak menolak bekerja lembur bukan karena takur pada bos, tapi mmang proposal itu sangat penting bagi perusahaan anda dan harus segera dibuat karena tidak ada yang mampu membuatnya kecuali anda.Jadi permintaan bos, anda anggap masuk akal dan anda menerimannya. Pada cara berpikir logis, sebuah kesimpulan didapat melalui sebuah penalaran yang sudah berpola.
LINIER
Linier merupakan suatu cara berpikir dimana apa yang di pikirkan selalu searah. Misalnya apabila kita masuk ke dalam suatu ruang yang gelap, maka kita tidak akan dapat melihat. Semakin gelap, semakin tidak dapat melihat.Berpikir linier selalu melihat suatu hubungan yang berjalan searah. Misalnya saja di kantor anda heboh karena salah satu rekan anda mengundurkan diri mendadak, padahal beberapa bulan lagi ada kenaikan jabatan. Sedangkan anda bisa memahami mengapa rekan anda itu memilih pindah kerja ke perusahaan baru.Karena rekan anda itu pernah bercerita kalau salah satu impiannya adalah bekerja di perusahaan bergengsi tersebut.
RASIONAL
Rational merupakan berfikir dengan meggunakan rasio sebagai dasar berpikirnya. Ide atau gagasan yang diperoleh memalui suatu proses pertama informasi itu ditangkap oleh indr, kenudia di oalh di otak, di hubungkan dengan pengetahuan sebelumnya, kemudian menghasilkan sebuah idea tau gagasan. Ini berbeda dangan berpikir intuitif dimana ide atau gagasan tiba-tiba muncul entah darimana asalnya.Misalnya anda diminta untuk membuat marketing plan penjualan produk alat masak yang cukup mahal untuk ibu-ibu rumah tangga menengah kebawah.Setelah melakukan riset dan wawancara mendalam pada responden, akhirnya anda mendapat kesimpulan mengenai marketing plan yang cocok.
SISTEMATIS
Sistematis merupakan proses berfikir dimana pikiran merupakan tahapan, dari tahapan yang paling awal, kemudian dan akhir. Dalam berpikir sistematis tidak di perkenankan melewati salah satu tahapan dalam berpikir ( loncat-loncat). Misalnya dalam presentasi suatu produk mobil terbaru yang akan dihadiri oleh para pensiunan PNS, anda memberikan penyajian yang runut. Sedangkan kepada eksekutif muda, anda memberikan presentasi yang kurang sistematis tapi lebih inovatif, dan kreativ.
DETAIL
Berpikir detail merupakan berpikir dimana apa yang kita pikirkan kita bagi pada bagian yang lebih rinci. Kemudian kita telaah secara spesifikasi dan mendalam. Sebagai contoh anda memberkan penjelasan detaile A sampai Z pada murid-murid SMA yang bekunjung ke psabrik anda karena mereka membutuhkannya untuk membuat laporan sekolah. Sedangkan kunjungan dari kosumen biasa tidak perlu seperti itu.
Individu yang dominan pada belahan otak kiri merupakan individu yang akan tampak teratur, mengerjakan sesuatu dengan atuan yang jelas, ia akan mengerjakan sesuatu secara bertahap sebagai mana aturan yang telah ia buat. Individu dengan dominasi otak kiri merupakan individu yang berfikir secara detail dalam meihat suatu masalah biasanya ia menganalisis secara mendalam dan rinci. Orang-orang dengan dominan pada otak kiri biasanya merupakan pemikir yang serius dengan mengaitkan pada logika dan penalaran yang rasional.
B. Otak kanan
Otak kanan mendominasi perasaan dan emosi. Oleh karena itu, otak kanan sering tidak mengenal baik dan buruk atauoun salah dan benar, jadi apapun sugesti yang di berika, otak kanan akan menyimpan sebagai memori tanpa memilah-milah. Otak kanan bertanggung jwab dan sangat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional serta daya imajinasi kreatif dan intuitif.Berpikir memakai otak kanan pada dasarnya adalah berfikir dalam pola yang tidak biasa, memakai sudut pandang yang berbeda, subyektif dan horizontal/laterar. otak kanan berfungsi menginterprestasikan peumpamaan atau perbandingan (imagery), hubungan social, mengelola dan mengendalikan emosi mereka didominasi atak kanan umumnya kidal. Diketahui pula bahwa mereka yang kidal, pengelolaan otaknya lebih bervariasi. Otak kanan sangat berpran dalam menentukan keberhasilan dalam hidup daripada otak kiri dengan kemampuannya yang disebut Rational intelligence, hal ini di utarakan oleh Daniel Goleman dalam bukunya “ emotional intelligence” pada dasarnya aspek emosi dan rasio sama sama penting bagi gidup manusia. Apabila rasional mencerminkan kemapuan belajar dalam pendidikan formal seperti sekolah.Sedangkan emotional intelligence atau kecerdasan emosional mampu menumbuhkan kepedulian pada hal-hal yang menyentuh perasaan atau emosi melalui sikap empati seperti mengendalikan diri. Peningkatan respon belahan otak kanan akan membawa pengaruh pada keseluruhan fungsi otak.
|3. Teori spesialisasi belahan otak|
Khasus afasia adalah salah satu gangguan kemampuan bebahasa, penderita dengan afasia menggunakan bahasa secara tidak tepat mengalami gangguan kemampuan pemahaman suatu kata atau kalimat.Penderita dengan disartri memunyai artikulasi yang jelek.Akan tetapi bahasa serta pemilihan katanya masih benar. Afasia harus di kenali cara klinis karena hal ini menunjukan lokasi lesi pada korteks serebri ( atau sedikit bawah korteks serebri ) dan juga menunjikan lesi tersebut pada hemisfer kiri, terdapat tiga kekecualian yaitu :
- Bebrapa penderita ( kurang dari 50 % ) penderita kidal menggunakan hemisfer kanan dalam berbahasa.
- Afasia anomik , dengan gejala yang mencolok berupa ketidak mampuan menggunakan kata atau dampak tekanan suatu proses desak ruang.
- Lesi pada thalamus khusu thalamus sisi kiri, dapat menimbulkan afasia.
lesi tersebut pada hemisfer kiri, terdapat tiga kekecualian yaitu :
- Bebrapa penderita ( kurang dari 50 % ) penderita kidal menggunakan hemisfer kanan dalam berbahasa.
- Afasia anomik , dengan gejala yang mencolok berupa ketidak mampuan menggunakan kata atau dampak tekanan suatu proses desak ruang.
- Lesi pada thalamus khusu thalamus sisi kiri, dapat menimbulkan afasia.
Suatu Area yang baru
Area-area yang di teukan oleh broca dan wernicke lebih dari seratus tahun yang lalu sebagai area yang sangat penting bagi bahasa terletak sepanjang fisura silvian belahan kiri- belahan yang membagi cuping temporal dari bagian korteks lainnya, sejak itu neurologi berasumsi bahwa semua area bahasa yang kritis did ala, otak dengan pengecualian fungsi-fungsinya yang berkaitan dengan wilayah otak yang sama.
Penelitian baru yang di lakukan dengan bantuan sitra CAT dan MRI telah mengungkapkan struktur yang sama sekali baru di dalam otak yang bertanggung jawab atas artikulasi percakapan. Wilayah itu yang dinamakan insula, terletak di bawah cuping temporal dan cuping depan di depan korteks kiri. Sebelumnya insula dianggap bertanggung jawab terutama oada pemrosesan rasa, bau, penglihatan dan suara pada manusia dan monyet.
Jika satu bagian tertentu monyet insula mengalami kerusakan, akibatnya timbul masalah yang dinamakan apraksia.Penderita apraksia kesulitan untuk memanipulasi susunan otot pembicaraab dalam urutan yang tepat dan dengan penempatan waktu yang tepat pula. Mereka akan mencari urutan bunyi yang benar. Kadang-kadang bahkan membetulkannya sekali, tetapi kemudian tidak dapat melakukannya lagi.
Apraksia mudah di kacaukan dengan afasia broca sebab kedua cacat itu menunjukan dirinya dalam bentuk pembicaraan yang pelan dan susah payah, kesalahan artikulasi, dan penyampaian yang monoton, namun apraksia tida megundang cirri-ciri afasia broca, yaitu agramatis (nonagramatis). Apraksia mungkin juga dianggap menyerupai afasia wernicke, penderita apraksia tidak kesulitan untuk menemukan kata-kata yang tepat atau dengan presepsi pemahaman kata.sebaliknya, kemampuan penderita apraksia mengenai kata-kata dan suara pembicaraan tetap normal sepenuhnya dan mereka benar-benar sadar akan artikulasi indra mereka sendiri, yang membuat mereka frustasi yang sangat besar.
|4. Pendekatan Neiuronsains kognitif pada disleksia|
Disleksia adalah kesulitan patologis dalam membaca, yang bukan diakibatkan oleh deficit visual, motorik, atau intelektual secara umum ada dua jenis disleksia secara umum :devolopmetal dyslexia ( disleksia perkembangan) dialeksia yang menjadi kasat mata ketika anak belajar membaca dan acquired dyslexia ( disleksia yang di dapat, disleksia yang disebabkan oleh kerusakan otak pada individu-individu yang sudah bisa membaca. Disleksia perekmbangan merupakan masalah yang meluas di bandingkan disleksia yang didapat.
1. Disleksia perkembangan
Penyebab disleksia perkembangan masih belum ditentukan, namun ada yang menyebutkan bahwa disleksia perkembangan di akibatkan faktor genetic.mengidentifikasikan correlation neural dislekisa perkembangna semaking kompleks oleh fakta gangguan bahwa gangguan ini terjadi dengan berbagai bentuk yang kemungkinan besar memiliki correlation neural yang berbeda. Disleksia perkembangan juga di duga karena keanekaragaman kultur dan kesatuan biologis, sebagai contoh dalam bahasa inggris terdiri atas fenom yang dapat di eja dengan 1120 cara yang berbeda sedangkan italia terdiri atas 25 fenom yang dapat dieja, akbitanya anak anak yang belajar bahasa italia lebih cepat belajar membacanya dibandingkan anak-anak yang berbahasa inggris.meskipun disleksia dapat memanifetasikan dirinya sendiri dengan cara yang berbeda pada orang yang berbicara bahasa yang berbeda, sementara patologi neural yang mendasarinya sama.
Analisis neuronsains kognitif disleksia dalam dan disleksia permukaan, analisis kognitif sederhana tentang membaca dengan suara keras ini terbukti berguna dalam memahami gejala dua macam disleksia yang diakibatkan kerusakan otak.Pada kasus-kasus disleksia permukaan pasien kehilangan kemampuannya untuk menghafalkan kata kata berdasarkan ingatan spesifikasinya tentang kata-kata itu. Pada kasus kasus disleksia dalam ( yang disebut juga disleksia fonologis ) para pasien kehilangan kemapuannya untuk menerapkan aturan pelafalan dalam membacanya ( artinya mereka kehilangan prosedur fonetik). Disleksia dalam mengalami kesulitan dalam memberikan reaksi terhadap bentuk keseluruhan kata.
Sumber:
Aswin, soejono (2002) .Revolusi iq/eq/sq. bandung : PT. mizan pustaka.
Yunanto, sri joko. Sumber belajar anak cerdas.Grasindo
Gambar. Lateralisasi, Bahasa Dan Belahan Otak
0 comments:
Post a Comment