Bimbingan Karir di Sekolah
Bimbingan karir merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling. Sebelum menjelaskan mengenai pengertian Bimbingan Karir itu sendiri, maka terlebih dahulu menjelaskan mengenai pengertian Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Sedangkan konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di mana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru pembimbing/konselor dengan klien, dengan tujuan agar klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang opimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Dari definisi bimbingan dan konseling diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh pembimbing-konselor melalui wawancara maupun klasikal di dalam kelas untuk mengembangkan potensi dan menyelesaikan masalah peserta didik agar ia dapat mencapai kemanfaatan sosial dan kebahagiaan pribadi.
a. Pengertian Bimbingan karir di Sekolah
Kamus bahasa Inggris Guidance atau bimbingan dikaitkan dengan kata asal guide, yang diartikan sebagai berikut: menunjukkan jalan (showing the way) , memimpin (Leading), menuntun (conducting) , memberikan nasehat (giving advice). Kalau istilah Bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti-arti yang disebutkan di atas, maka akan muncul dua pengertian, yaitu memberikan informasi dan mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan.
Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year’s Book of Education 1955, yang menyatakan: Guidance is a process of helping individual through their own effort to discover and develop their potentialities both for personal happiness and social usefulness. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan potensipotensinya demi kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan social.
Menurut Crow & Crow, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individuindividu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan di sekolah adalah suatu proses untuk menuntun, mengarahkan dan mengembangkan potensi peserta didik agar dapat menikmati kesejahteraan hidupnya untuk masa depan. Sedangkan pengertian karir merupakan istilah yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang, biasanya pekerjaaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
Menurut Prof. Edgar H. Schein, karir diartikan sebagai suatu pandangan yang telah membudaya mengenai tingkat kemajuan yang terbatas pada tingginya gaji/upah adalah inti dari pengertian karir. Karir menurut pendapat H.L. Wilensky diartikan sebagai suatu riwayat pekerjaan yang teratur di mana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni itu merupakan suatu persiapan untuk selanjutnya atau masa depannya. David Tiedeman mengemukakan bahwa karir diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan, yang dipegang oleh orang / seseorang seumur hidupnya.
Dari berbagai pengertian diatas dapat diartikan bahwa karir adalah suatu pekerjaan atau jabatan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya di masa depan.
Berkaitan dengan sekolah, Bimbingan Karir dapatlah dipandang sebagai suatu proses perkembangan yang berkesinambungan yang membantu peserta didik melalui perantara kurikuler yang dapat membantu terutama dalam hal perencanaan karir, pembuatan keputusan, perkembangan keterampilan atau keahlian, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir atau jabatan (vocational guidance) merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun pada masa yang akan datang.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir di sekolah merupakan proses membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya untuk merencanakan masa depannya dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dengan keadaan lingkungan hidup sehingga dengan adanya bimbingan Karir ini peserta didik dapat mengembangkan potensinya dan memilih pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. b. Tujuan Bimbingan Karir di Sekolah Tujuan Bimbingan Karir dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari bimbingan karir di sekolah adalah untuk membantu peserta didik memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karirnya di masa depan. Sedangkan tujuan khusus bimbingan karir ialah membantu peserta didik sebagai berikut:
- Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya;
- Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat;
- Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya; mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu; memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depan
- Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut;
- Peserta didik dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai. (Depdikbud, petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Karir, 1985).
c. Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir di Sekolah
Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karir di Sekolah adalah sebagai berikut:
- Seluruh peserta didik hendaknya mendapat kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat.
- Setiap peserta didik hendaknya memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup
- Peserta didik hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan perencanaan pendidikan karir
- Peserta didik perlu diberikan pemahaman tentang di mana dan mengapa mereka berada dalam suatu alur pendidikannya
- Peserta didik secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikannya dan karirnya
- Peserta didik pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan realistic
- Setiap peserta didik hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan dan keterampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depannya
- Program Bimbingan Karir hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang perkembangan pendidikan peserta didik
- Program Bimbingan Karir di sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
Bimbigan Karir merupakan salah satu bidang pelayanan dalam bimbingan dan konseling. Masing-masing bidang pelayanan konseling tersebut diselenggarakan dalam tujuh jenis layanan. Tujuh jenis layanan tersebut adalah:
1) Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan layanan memberi informasi yang dbutuhkan oleh individu.
Layanan ini menjadi sumber pengetahuan kepada peserta didik akan informasi mengenai karir seperti lowongan pekerjaan, pendaftaran perguruan tinggi,kursus, dll.
2) Layanan Penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang membantu siswa memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam jurusan/program studi, program latihan dan magang. 16 Untuk kelas XII layanan penempatan dan penyaluran lebih kepada pendataan karir yang akan dipilih oleh peserta didik dan mempertimbangkannya.
3) Layanan Konseling perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan Guru Pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya.
4) Layanan Bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik klien), secara bersama-sama, melalui dinamika kelompok, memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing), membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topic) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupan mereka sehari-hari.
5) Layanan Konseling kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan layanan untuk membantu individu menyelesaikan masalah-masalah secara berkelompok.
6) Layanan Konsultasi
Layanan konsultasi merupakan layanan yang membantu siswa dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah siswa.
7) Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar siswa.
2. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir
Perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya. Untuk itu, perencanaan membutuhkan data dan informasi agar keputusan yang diambil tidak lepas kaitannya dengan masalah yang dihadapi pada masa yang akan datang.
Guru pembimbing pertama-tama dan paling utama dituntut untuk mampu menyusun dan menyelenggarakan dengan sebaik-baiknya program-program kegiatan yang tertuang di dalam Satuan Layanan (SatLan) dan satuan kegiatan pendukung (SatKung).22Satuan layanan dan satuan pendukung layanan merupakan produk dari perencanaan program.
Dalam merencanakan program satuan layanan/pendukung hal-hal yang perlu dilakukan adalah
- Menetapkan materi layanan/pendukung yang disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau masalah siswa yang akan dikenai layanan/pendukung,
- Menetapkan tujuan atau hasil yang ingin dicapai,
- Menetapkan saaran kegiatan,
- Menetapkan bahan, sumber bahan, dan/atau narasumber, serta personil yang terkait dan peranannya masing-masing,
- Menetapkan metode, teknik khusus, media dan alat yang akan digunakan,
- Menetapkan rencana penilaian,
- Mempertimbangkan keterkaitan antara layanan/pendukung yang direncanakan itu dengan kegiatan lainnya,
- Menetapkan waktu dan tempat.
Adapun langkah-langkah perencanaan layanan informasi adalah sebagai berikut:
- Menetapkan tujuan dan isi informasi termasuk alasan-alasannya.
- Mngidentifikasikan sasaran (siswa) yang akan menerima informasi.
- Mengetahui sumber-sumber informasi
- Menetapkan teknik penyampaian informasi
- Menetapkan jadwal dan waktu kegiatan
- Menetapkan ukuran keberhasilan
Layanan penempatan dan penempatan dilandasi oleh data hasil pengungkapan kemampuan umum, bakat, minat dan kegemaran khususnya berkenaan dengan kejuruan tersebut. Pengungkapan data yang menjadi dasar penempatan/penyaluran yang menggunakan tes standar (khususnya intelegensi dan bakat) harus dilakukan oleh Guru Pembimbing yang telah memiliki kewenangan untuk itu. Alat-alat lain seerti angket, daftar pilihan (Chek list) dapat disusun dan diselenggarakan bersama oleh Guru Kejuruan bersama Guru Pembimbing.
Data tersebut dijadikan pedoman dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran peserta didik terutama di bidang bimbingan karir agar sesuai dengan potensi dan pilihan peserta didik.
c. Layanan konseling perorangan
Adapun langkah-langkah dalam perencanaan layanan konseling perorangan dilakukan melalui beberapa langkah, adalah sebagai berikut:
1) Langkah analisis
Analisis merupakan kegiatan penghimpun data tentang peserta didik (klien) yang berkenaan dengan bakat, minat, motif, kesehatan fisik, kehidupan emosional, dan karakteristik yang dapat menghambat atau mendukung penyesuaian diri peserta didik. Alatalat untuk keperluan analisis ini antara lain berupa:
a) Tes prestasi belajar
b) Kartu pribadi siswa
c) Pedoman wawancara
d) Riwayat hidup
e) Catatan anekdot
f) Tes psikologi
g) Inventori
h) Daftar cek masalah
i) Kuesioner
j) Sosiometri
k) Daftar cek
2) Langkah sintesis
Sintesis adalah merangkum data. Dalam langkah sintesis ini data dari analisis dirangkum sehingga nampak gejala-gejala dan permasalahan yang sedang dialami siswa.
3) Langkah diagnosis Langkah diagnosis adalah langkah untuk mengetahui secara pasti jenis kesulitan yang dialami serta menemukan latar belakang yang menyebabkan timbulnya kesulitan. Lebih jelasnya langkah diagnosis adalah langkah mengindentifikasi masalah. pembimbingkonselor menentukan penyebab masalah yang mendekati kebenaran dan menghubungkan dengan sesuatu yang logis.
4) Langkah prognosis
Langkah prognosis adalah langkah meramalkan akibat yang mungkin timbul dari masalah itu dan menunjukkan perbuatanperbuatan yang dapat dipilih. Langkah prognosis bisa juga diartikan sebagai bantuan alternatif yang harus diberikan oleh pembimbing-konselor kepada klien sesuai dengan dengan hasil langkah diagnosis.
d. Layanan bimbingan kelompok
Hal yang harus dipersiapkan dalam layanan bimbingan kelompok adalah menentukan topik atau materi.
Adapun materi bimbingan karir dalam layanan bimbingan kelompok meliput:
- Pemantapan pilihan karir/kejuruan yang hendak dikembangkan
- Pengetahuan dan pemahaman tentang dunia kerja dan syarat-syarat memasukinya
- Pemahaman tentang berbagai lapangan kerja serta upaya memperoleh penghasilan sesuai dengan karier/kejuruan
- Persiapan untuk penempatan dalam dunia kerja
- Pemahaman tentang praktik kerja dan hasil-hasilnya. Materi di atas merupakan sebagian materi saja, untuk selebihnya materi dapat dimunculkan oleh peserta didik dalam kelompok sehingga sesuai dengan prinsip bimbingan karir yaitu sesuai dengan kebutuhan siswa.
e. Layanan konseling kelompok
Langkah perencanaan dalam layanan konseling kelompok hampir sama dengan layanan konseling perorangan. Masalah-masalah yang dibahas dalam konseling kelompok merupakan masalah perorangan yang muncul dalam kelompok tersebut.
f. Layanan konsultasi
Dari definisi layanan konsultasi, dijelaskan bahwa dalam proses konsultasi akan melibatkan tiga pihak, yaitu konselor, konsulti, dan pihak ketiga/konseli. Hal ini seperti pendapat Dougherty (dalam Sciarra, 2004: 55) ’consulting is tripartite: it involves a consultant, a consultee, and a client’ (Berkonsultasi meliputi tiga pihak yaitu melibatkan seorang konsultan, konsulti, dan konseli). Ketiga pihak ini disebut sebagai komponen layanan konsultasi. Ketiga komponen layanan konsultasi tersebut menjadi syarat untuk menyelenggarakan kegiatan layanan.
g. Layanan mediasi
Perencanaan dalam layanan mediasi adalah mengidentifikasi pihak-pihak yang akan menjadi peserta layanan mediasi, mengatur pertemuan dengan peserta layanan, menetapkan fasilitas layanan dan menyiapkan kelengkapan administrasi.
0 comments:
Post a Comment